Penulis : Silvia Arnei
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 208 halaman
Terbit : Februari 2007
Rating : 5/5
Di lihat dari mana pun Lunna dan Ginna sangat bertolak belakang. Tapi mereka mencintai cowok yang sama: Ronald. Alias Sandy. Atau entah alias siapa lagi tapi yg jelas cowok itu brengsek. Dan berani menduakan mereka. Dan layak ditinggalkan. Hhhh.. nyebelin banget kan? Tapi toh selalu ada hikmah di balik semuanya. Sebab siapa sih yg nyangka dua cewek yg ketemu lewat peristiwa menyakitkan hati itu akhir bisa bersahabat? Dan saling mendukung membantu yang lain melewati masa-masa sulit setelah mereka dikhianati? Sampai akhir mereka bertemu cowok-cowok yang lebih layak menerima cinta mereka. Sampai mereka akhir sadar bahwa persahabatan mereka lebih penting daripada apa pun. A Life.
Sinopsis :
Novel ini bercerita tentang dua orang yang sangat bertolak belakang. Lunna si cewek tomboi jago bikin puisi, Ginna si cewek feminim. Mereka bertemu karena suatu hal yang menyakitkan. Mereka mempunyai cowok yang sama! Lunna mengenal cowok itu dengan nama Sandy sedangkan Ginna mengenal cowok itu dengan nama Ronald. Dan entah siapa lagi nama lain cowok berengsek itu. Saat menyadari bahwa mereka diduakan, mereka pun bertengkar hingga babak belur.
Namun siapa yang menyangka bahwa dari hal menyakitkan itu, mereka akhirnya mulai bersahabat dekat. Lunna yang ternyata anak yatim dan berasal dari keluarga biasa-biasa saja mampu mengajari arti sebuah kehidupan untuk Ginna. Sebaliknya Ginna yang memang dari keluarga berada, modis, dan selalu mengikuti trend mengajari Lunna untuk menjadi cewek feminim.
Hari-hari mereka lalui. Ginna yang egois dan Lunna yang sabar. Ginna yang tajir, Lunna yang biasa saja. Memang persahabatan mereka bagai langit dan bumi. Tapi mereka tetap saling mendukung satu sama lain dalam semua hal. Termasuk melupakan Sandy/Ronald dan mulai mencari penggantinya.
Disaat persahabatan mereka yang hampir sempurna --Lunna bertemu dengan Mango (drummer sebuah band), Ginna bertemu dengan Dave (adik kelas Ginna)-- namun ternyata Tuhan memiliki cerita lain untuk persahabatan mereka. Cerita yang sangat menyedihkan. Cerita yang mengajari arti sebuah kehilangan.
Hmm. Hiks hiks hiks.
Aku baca novel ini sekitar empat tahun yang lalu --waktu itu aku baru jadi anak smp-- Jadi rada-rada lupa sama ceritanya. Tapi satu yang aku inget. Habis baca novel ini aku nangis bombay. Nangisin tokoh Lunna yang tipikal cewek ceria. Sediiiih banget aku baca novel ini. Apalagi waktu baca puisi Lunna yang ditujukan untuk Ginna. Ternyata Lunna bener-bener pinter bikin puisi. Aku salut sama Lunna.
Novel A Life menggunakan sudut pandang dua orang yaitu Lunna dan Ginna. Gaya bahasa yang ringan mempermudah kita masuk dalam cerita. Akhir cerita yang nggak terduga benar-benar bikin emosi kita naik turun. Dan di ending cerita siap-siap aja bawa tissu satu pack. Luar biasa menyakitkan.
Oh ya, novel ini mempunyai peran yang sangat besar dalam hobby ku baca novel. Sejak baca novel ini aku mulai ketagihan baca novel yang lain. Thanks buat kak Silvia Arnei. Buat kalian yang belum baca, buruan deh baca. Jangan lupa bawa tissu.
PS : selain A Life, novel Silvia Arnei yang pernah aku baca judulnya My Sky. Novelnya bagus dan so sweet banget. (rai-ina)
Untuk Sahabat...
Lupakah aku mengucap kata maaf?
atau sekedar "terima kasih"
Untuk yang berarti dalam hidupku
Walau tak cukup banyak cerita untuk dikisahkan
Tapi terlalu banyak permohonan tuk didoakan
dan mimpi-mimpi tuk diwujudkan
Walau terbentang segala yang merintangi
Kau dan aku, kita tetap satu
Untuk sahabat..
Bila wujudku tak lagi nyata
Dan nafasku tak lagi bersamamu
Bila jasadku yang utuh telah melebur
Dan ragaku telah hancur
Bila waktuku terbatas sampai detik ini
Dan ruangku tak sama denganmu
Ingatlah aku sahabat
Kau dan aku, kita tetap satu
Karena dengan itu
Kan kau lanjutkan hidupmu
(Puisi Lunna, A Life : Silvia Arnei)
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung ke blog ini.
Setelah membaca mohon tinggalkan pesan pada kolom komentar.
Salam. ^^