Novel The Bridesmaid's Story

Penulis : Irena Tjiunata
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 296 halaman
Terbit : November 2010
Rating : 4/5


Jadi bridesmaid memang bikin sport jantung! Bridesmaid harus siap membantu mempersiapkan pernikahan, siap menerima curahan hati calon mempelai wanita yang stres berat, dan semua itu harus dilakukan Kesya Artyadevi di sela-sela kesibukannya merancang perhiasan pesanan klien, melayani klien yang heboh dan gila perhiasan, serta mengikuti pameran perhiasan bertaraf internasional.

Tapi itu belum seberapa!

Tambahkan kerepotan itu dengan:
1. Cecilia Almira Saraswati, si calon pengantin wanita yang drama queen dan supersibuk.
2. Finna Salsabila, sepupu Cecil yang ribet dan selalu ikut campur dengan gayanya yang ajaib.
3. Tante Jessica Lionel Andersen, calon mertua Cecil yang tidak menyukai Cecil dan tidak menginginkan pernikahan terjadi.
4. R.A Sekar Ningrum, mantan pacar calon suami Cecil yang ingin merebut kembali sang calon pengantin laki-laki!!! 

Semua itu membuat Kesya double repot!!!
Hmmm.... tapi tentu ada sesuatu yang dapat menghapus semua kerepotan yang dialami Kesya. Apa ya?
Mungkinkah Marco Raphael Eagan, si bestman dengan senyum seksi dan menawan....?


Sinopsis :
Kesya Artyadevi merupakan perancang muda berbakat (perancang perhiasan maksudnya). Rancangan Keysa diminati semua kalangan bahkan beberapa pengusaha terkenal di Jakarta meminta Keysa untuk merancang perhiasan mereka. Kesya mempunyai asisten (kira-kira begitulah namanya) yakni Diana Divia alias DeeDee yang merupakan adik kelas Keysa saat kuliah di Jepang. Suatu ketika Kesya mendapati dirinya menjadi bridesmaid di pernikahan Cecilia Almira Saraswati, sahabatnya sejak TK. Cecil akan menikah dengan Alvaro Nikholai Andersen a.k.a Alo. Alo sendiri merupakan teman SMA Keysa (intinya Kesya, Alo, Cecil udah saling mengenak sejak jaman dulu kala). Jadi secara nggak langsung Kesya merupakan saksi sejarah kisah Cecil-Alo yang pacaran selama 10 tahun. Ten years man!! 


Tentu saja perjalan kisah mereka nggak berjalan mulus, apalagi menurut Kesya, Cecil itu drama quen banget. Untung ada Alo yang dengan sikap tenangnya mampu menaklukan Cecil. Walau Cecil-Alo sering mengalami putus nyambung toh mereka memutuskan untuk menikah. Dan mulai lah tugas Kesya sebagai bridesmaid. Disela-sela pekerjaannya, Kesya membantu Cecil mempersiapkan pernikahannya seperti dekorasi, gaun pengantin, souvenir, dll. Tugas bridesmaid memang bukan hanya mendampingi pengantin saat hari pernikahannya saja. Jauh sebelum itu, bridesmaid juga membantu pengantin dalam mempersiapkan pestanya.  Setidaknya hal itu yang ditangkap Kesya saat berkunjung di situs bridesmaid101.com.


Mempersiapakan pernikahan Cecil membuat otak dan tenaga Kesya terkuras. Di toko, Kesya harus menghadapi Madame Juliet Anggoro --pelanggan eksklusif Keysa-- yang tergila-gila dengan perhiasan. Jewelholic pokoknya. Belum lagi kenyataan bestman pernikahan Cecil-Alo adalah Marco Raphael Eagan, sahabat Alo yang sejak kecil menetap di Singapura. Sejak kedatangan Marco ke Jakarta, Keysa sudah antipati dengan cowok itu. Apalagi selama di Jakarta, Marco tinggal disebelah apartemennya. Baginya Marco adalah cowok menyebalkan, perokok, terlalu percaya diri, dan berbagai sifat buruk lainnya menurut Keysa. Yang lebih membuat Keysa benci, Marco dengan santainya ikut acara nge-date Keysa dan membuat Jansen --fotografer yang sering gugup, bahkan saking gugupnya Jansen sampai menjatuhkan kamera mahalnya-- mati kutu.


Namun seiring berjalannya waktu alias makin deketnya hari pernikahan Cecil-Alo, Kesya mulai nyaman bersama Marco. Bahkan Marco berhenti merokok gara-gara Keysa tidak menyukai kebisaan merokok Marco. Akankah bestman dan bridesmaid bisa bersatu? Tapi ada baiknya kita tinggalakan masalah Marco-Keysa karena perkara Cecil-Alo lebih runyam! Ningrum --pacar pertama Alo-- kembali mengusik kehidupan Cecil dan Alo. Apalagi Tante Jessica --mama Alo-- tidak menyetujui Cecil menjadi menantunya malah lebih memilih Ningrum yang merupakan keturunan ningrat menjadi menantunya! Dua minggu sebelum hari-H, pernikahan Cecil-Alo terancam batal!! Sang mempelai wanita menghilang!!


Sebel, sebel, sebel!!! Rasanya nyesek pas baca beberapa bab terakhir. Pernikahan Cecil-Alo batal gara-gara Ningrum sialan dan Mama Alo sialan!! Ih kok ada sih manusia gitu? Jahat banget... Kasian Cecil.... Hiks hiks. Nggak bisa ngebayangin gimana sakitnya Cecil. Tapi ada bagusnya sih konflik batalnya pernikahan Cecil-Alo. Jalan cerita novel ini jadi nggak lurus-lurus banget. Mengingat perjalan kisah antara keempat tokoh utama berjalan mulus dari awal cerita. Aku kira konflik muncul dari Keysa-Marco, abisnya bab-bab awal lebih fokus pada pertengakaran Marco dan Keysa. Eh ternyata kisah mereka adem-adem ayem aja. Mulus tanpa halangan berarti. Jansen bukanlah rival yang menakutkan!


Ide ceritanya bagus menurutku. Gaya bahasanya aku suka. Walau ada beberapa bagian yang sudah diceritakan diawal cerita, eh diulang lagi. Jadi kesannya membosankan, nggak penting, pembaca nggak perlu dikasi penjelasan dua kali kok! Tapi lepas dari itu, novel ini bagus kok. Bagus untuk penggemar novel romantis ya, kalau yang dramatis enggak deh. Apalagi penjelasan tentang perhiasan dan gaun pengantin. Bener-bener top! Aku sampai diem beberapa menit buat mikirin gimana wujud asli perhiasan atau gaun pengantin itu. Menakjubkan sekali...


Jadi intinya aku suka novel ini. Yah emang sih sedikit kecewa dengan perkembangan Marco-Keysa yang terlalu cepat. Gila novel baru kebaca setengah, eh ending mereka udah ketahuan (--abaikan--). Nggak salahku dong kalau best couplenya pindah! hehe. Awalnya aku suka Marco dan mulai menjagokan pasangan Keysa-Marco, tapi begitu selesai membaca novel ini aku malah menyukaiiii Alo --beruntung sekali Cecil-- dan menjagokan Alo-Cecil. Tapi aku tetep suka Marco-Keysa. Hm, perasaanku aja atau gimana, nama Alo-Cecil sama-sama lucu, sama-sama seperti nama anak kecil. Oh ya satu lagi, aku suka Madame Juliet Anggoro apalagi waktu lelang. Ngakak denger Madame Juliet yang ngomongnya berulang-ulang. (rai-ina)