Senin, 02 April 2012

Penulis : Evline Kartika
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 320 halaman
Terbit : Mei 2009
Rating : 5/5

Cinta itu nggak butuh alasan. Jika cinta membutuhkan alasan, ketika alasan itu hilang, cinta juga akan hilang bersamanya.... Lalu ketika seseorang yang kita cintai itu menghilang, apakah kita juga harus hilang bersamanya?

Dunia seakan terbalik bagi Chiara. Dalam sekejap hidupnya yang penuh kebahagiaan berubah. Setelah tahu statusnya sebagai anak haram----yang menyebabkan ayahnya marah dan kabur dari rumah, ditambah meninggalnya ibu dan kakaknya----Chiara mengunci rapat-rapat sebagian dirinya.

Di tengah kesedihan dan keterpurukannya itu, Aldy, sahabat sejatinya sejak kanak-kanak, selalu setia menemaninya. Tapi, bisakah kesabaran dan ketulusan Aldy membuat Chiara bangkit lagi? Atau mungkin, perlu muncul kisah dan tokoh baru untuk memulai episode hidup Chiara yang selanjutnya? 
Who knows?


Sinopsis :
Dunia terasa runtuh saat Chiara mengetahui bahwa ia merupakan anak haram. Hal itu membuat Ayah Chiara memutuskan untuk meninggalkan rumah. Selang setahun Billy meninggal karena over dosis. Bagi Chiara, Billy bukan hanya sekedar kakak. Ia dan Billy saling menyayangi lebih dari sekedar kakak dan adik. Toh mereka tidak ada hubungan darah. Jadi wajarkan kalo mereka pacaran? Maka, saat Billy ditemukan tak sadarkan diri di kamar, Chiara merasa tak mampu lagi bertahan. Ia terlalu lelah untuk menagis dan menjadikannya tak lebih dari sekedar mayat hidup.

Melihat putrinya seperti itu, Mama Chiara tak bisa berbuat banyak selain meratapi nasib keluarganya yang hancur lebur. Hanya Aldy --teman kecil Chiara dan Billy-- yang selalu menemani Chiara agar kembali pulih seperti dulu. Namun disaat Chiara mencoba bangkit, Mamanya harus menyusul Billy karena penyakit jantung yang telah lama dideritanya. Sejak saat itu Chiara tidak mau dipanggil dengan nama Chiara. Cukup Ciya saja...

Ciya yang kini telah berbeda dengan Chiara yang dulu. Bukan lagi Chiara yang suka menangis, namun Ciya yang selalu tertawa. Apalagi kini ia telah diangkat menjadi anak angkat di keluarga berada. Secara finansial, kehidupannya juga berubah derastis. Tinggal di rumah yang memiliki 5 pembantu, punya kamar luas hingga menjadi murid baru di sekolah elit.

Semua itu pasti terasa menyenangkan, andai saja ia tidak sekelas dengan Rico. Rico adalah anak dari keluarga angkat Ciya. Bisa dibilang Rico adalah kakak angkat Ciya. Tapi melihat usia mereka yang terpaut beberapa bulan, Ciya urung memanggil Rico dengan sebutan kakak. Apalagi sikap Rico yang cuek seolah menganggap Ciya itu tembok.

Sebenarnya saat Papanya memutuskan mengangkat anak, Rico sudah protes. Bagaimana mungkin Papanya yang jarang sekali pulang ke rumah --karena sibuk ke luar negeri untuk urusan bisnis-- tiba-tiba semangat mengangkat anak dan malah lebih perhatian kepada anak angkat tersebut. Apalagi ketika melihat kedatangan Ciya pertama kali, yang menurut Rico jauh dari kesan anak-yang-baru-ditinggal-pergi-mamanya-ke-surga. Ciya terlalu ceria untuk seukuran anak yang baru saja kehilangan mamanya.

Belum lagi Ciya memanggil Rico dengan nama "Kyo" yang ternyata nama kura-kura Ciya dulu. Masa Rico disamain dengan Kuya?  Lengkap sudah kebencian Rico terhadap Ciya. Demi menjaga image Rico yang terkenal playboy, Rico memberi beberapa peraturan kepada Ciya seperti pura-pura tidak mengenal satu sama lain walaupun mereka sekelas.

Tapi ketika mantan Rico yaitu Jesica minta balikan, Rico malah menyebut nama Ciya sebagai pacar barunya. Akhirnya Ciya terpaksa menjadi pacar bohongan Rico karena menyangkut keselamatannya. Ciya nggak mau mencari masalah dengan Jesica yang terkenal tukang labrak tanpa memandang bulu.

Siapa sangka dari pacar bohongan, Ciya dan Rico menjadi dekat satu sama lain meskipun mereka masih sering bertengkar. Karena Rico, Ciya mampu melepas bayangan Billy yang awalnya sangat sulit untuk dilupakan. Karena Ciya, Rico bisa tobat dari penyakit playboy-nya dan mulai berdamai dengan cinta pertamanya --Sha-sha-- yang membuat karier Rico sebagai pianis menjadi berantakan. 

Hingga suatu hari Sha-sha datang ke Indonesia dan mengatakan sebagai tunangan Rico. Rico yang seharusnya senang akan kedatangan Sha-sha --karena dulu Sha-sha pergi begitu saja meninggalkan Rico-- malah binggung akan perasaannya sendiri. Ciya dan Sha-sha memilki posisi yang sama-sama berarti bagi Rico.

Siapa yang akan dipilih Rico? Sha-sha yang merupakan tunangannya atau Ciya yang selalu mewarnai harinya? Sementara Aldy ternyata menyukai Ciya sejak kecil memutuskan untuk kembali menyatakan perasaanya kepada Ciya. Belum lagi rasa bersalah Rico saat tau bahwa Papanya lah yang membuat keluarga Ciya berantakan. Dan kenyataan bahwa kematian Billy berkaitan dengan surat Billy yang menyebut bahwa Chiara dan Billy adalah cinta terlarang. Oh ya, ternyata Papa Rico mengangkat Chiara sebagai anaknya ada sebabnya lho. Makanya baca novel ini dan temukan kisah selengkapnya!! Stt.. Ternyata Rico dan Billy kakak adik! Ciya dan Billy juga kakak adik! Hayoo.. Mulai bingungkan? 


"Mungkin rasa sayang gue ke dia nggak sedalem rasa sayang elo ke dia. Tapi... gue yakin rasa sayang gue nggak bakal lebih sedikit daripada rasa sayang elo ke dia." (halaman 275)
 "Dan ketika semuanya berubah... menyisakan dua hati yang luluh tak berbekas." (halaman 186)  
"Saat serpihan kenangan perlahan menghilang... itu pasti karena waktu..." (halaman 147)"


Gilaa..... Untuk pertama kalinya aku puas baca novel. Puas sama bagian Ciya-Rico, puas dengan penyelesaian masalahnya, puas dengan pertemanan mereka, puas dengan endingnya, dan masih banyak lagi. Dan kali ini beneran. Novel ini AKU REKOMENDASIKAN untuk dibaca secepatnya. Karena keren banget. Novel ini nggak cuma memfokuskan unsur Ciya dan Rico. Tapi teman-temannya pun juga memiliki porsi yang pas. Kayak Jesica yang jadian sama Cristian. Natya sama Viktor. Mungkin cuma Aldy dan Sha-sha yang belum dapat pasangan, walau sebenarnya mereka cocok juga kalo dipasangin.

Unsur tokoh jahat di novel ini nggak ada sama sekali. Itu ngebuat novel ini punya poin plus karena ceritanya berdasarkan realita dan nggak dibuat-buat. Emang sih ada tokoh jahatnya, tapi kan nggak jahat-jahat amat dan nanti mereka berubah jadi baik. Kayak Jesica yang dulu ngelabrak Ciya aja malah bisa berteman dengan Ciya. Sha-sha juga pada akhirnya menerima keputusan Rico dengan lapang dada. Padahal dalam hati udah nyesek banget. Hehe..

Dan Aldy merupakan tokoh yang berhati malaikat. Aldy yang mempunyai peran dalam mengungkap kenyataan bahwa Ciya yang ternyata bukan anak haram. Walau waktu kenyataan itu terungkap, Ayah Ciya ternyata udah meninggal karena suatu kecelakaan. Aldy juga yang dari kecil mendampingi Ciya kalau lagi sedih kayak waktu meninggalnya Billy dan Mama Ciya. Bener-bener sosok yang hebat. Terus waktu Ciya memilih Rico, Aldy dengan lapang dada menerima itu semua. Ya ampuuun Aldy, baik sekali dirimu.

Hampir aja lupa. Novel ini termasuk kategori padat. Maksudnya semua halaman penting untuk dibaca karena menyangkut sama ending cerita. Novel ini nggak membosankan malah bikin kita penasaran tiap baca per halaman. Aku aja sama sekali nggak pernah men-skip novel ini pas lagi baca. Penulisnya pinter banget ngatur alurnya. Kapan Sha-sha dateng, kapan Rico yang mulai menyadari perasaanya, sampai rahasia kematian Billy mulai terungkap. Pokoknya bener-bener TOPPPP!!! Apalagi ending Rico dan Ciya. So sweet amat cuy.. (rai-ina) 

2 komentar:

ALiieph Dejavu mengatakan...

Very good ...
pengen baca

Rai Inamas Leoni mengatakan...

@ Allieph : aku saranin buruan dibaca, coz novelnya bener-bener bagus.
Teenlit tapi ceritanya nggak membosankan..

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung ke blog ini.
Setelah membaca mohon tinggalkan pesan pada kolom komentar.
Salam. ^^

 
Copyright (c) 2010 My Dream is My Life. Design by Wordpress Themes.

Themes Lovers, Download Blogger Templates And Blogger Templates.