Senin, 31 Maret 2014


18848159
Penulis : Rosi L. Simamora
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 312 halaman
Terbit : Desember 2013
Rating : 4/5

Buat Ara yang selalu ceria, Dion si cowok pinter lebih mirip arca daripada manusia. Mana ada sih manusia yang pasang ekspresi datar dalam setiap situasi? Bahkan setelah denger Ara ngasih julukan-julukan aneh buat dia, Dion cuma mengernyit kecut dua detik. Habis itu, datar lagi...


Buat Dion yang serius menghadapi segalanya, Ara si cewek tengil terasa seperti badai. Ucapan, sikap, dan tingkah Ara bikin Dion kewalahan. Segala hal sepertinya jadi dua tingkat lebih intens kalau menyangkut Ara. Tapi itu kan sebelum Dion kenal Ara lebih dekat...


Dua orang yang jelas-jelas bertolak belakang ini ternyata malah dipaksa kerja bareng oleh Kepala Sekolah. Arca ketemu badai, entah siapa bakal mundur duluan. Atau mungkin malah si badai bakal melembutkan si arca? Sementara si arca meneguhkan dan menenangkan si badai?


Sinopsis :
Lexara Irevitari atau biasa dipanggil Ara mendapati dirinya mati kutu ketika menerima kenyataan bahwa ia harus mengikuti B-M (mungkin singkatan dari Belajar Mengajar) akibat nilainya yang jeblok. Pihak sekolah Ara memang sangat memperhatikan nilai anak didiknya. Sedikit saja menimbulkan tanda-tanda tidak naik kelas maka pihak sekolah langsung menghubungkan anak yang bersangkutan dengan tutor yang siap membantu proses belajar, yang notabene merupakan anak kelas 12. Istilahnya privat antara junior dan senior.

Ara yang duduk di kelas 11 dipasangkan dengan Dion, kakak kelas yang terkenal dengan sifat dinginnya dan irit bicara, yang menurut Ara lebih menyerupai sebuah arca dari pada manusia. Dion mau menjadi tutor bukan tanpa alasan. Demi meringankan uang sekolah serta tidak tega melihat Ibunya yang bekerja keras sepeninggalan Bapaknya. Dengan berat hati Dion merelakan hari Selasa Kamis-nya dihabiskan untuk mengajar Ara, adik kelas yang ceriwisnya nggak ketulungan.

Berkat kerja keras mereka, lambat laun nilai Ara mulai tertolong dan mereka mulai dekat satu sama lain. Dion udah nggak semanusia purba kayak dulu. Tanpa mereka ketahui dalam diri masing-masing mulai ada rasa suka. Tapi kedatangan Randy, sepupu sekaligus musuh bebuyutan Dion, mengambil alih seluruh perhatian Ara. Perlahan Ara mulai berubah. Ara mulai jarang main ke rumah Dion bahkan menengok nenek Dion pun Ara sudah tak sesering dulu. Kimi dan Monik mencoba memperingati bahwa Randy bukan cowok yang baik. Pasti ada alasan mengapa Randy dikeluarkan dari sekolah lamanya dan pindah ke sekolah mereka, padahal tinggal beberapa bulan lagi Randy akan lulus. 

Sebenarnya alasan Randy mendekati Ara karena Randy tak ingin melihat Dion bahagia. Randy masih menyimpan dendam atas perlakuan Dion padanya saat mereka berumur 13 tahun. Melalui penglihatannya, Randy mengetahui bahwa sepupunya itu memendam rasa pada Ara. Dan dimulai lah perjuangan Randy meluluhkan hati Ara. Singkat cerita, Ara dan Randy resmi berpacaran dan praktis membuat hati Dion hancur.

Hingga suatu ketika kecelakaan menimpa Randy dan Ara hingga mengakibatkan Ara patah tulang dan gegar otak. Dari sana Randy mulai menyadari bahwa niat awalnya untuk balas dendamnya telah memudar. Entah sejak kapan ia mulai menyayangi Ara...

"Tiba-tiba perasaan dingin seolah menjalari punggungnya. Ah sepi ini. Sepi yang mengiringi perasaan menyesal yang tak mungkin diakuinya ini. Sepi bernama Lexa ini.... Betapa dalam. Betapa menyesakkan." (Randy, halaman 311)

***



Well, gaya penulisan novel ini asyik banget. Sukses ngebuat yang baca ketawa ngakak waktu bacanya. Teenlit abis. Bahkan dialognya benar-benar ciri khas anak remaja yang duduk dibangku SMA, dimana sebut-sebutan aneh bin ajaib kerap terlontar dari Ara, Kimi, dan Monik. Tiga cewek yang mempunyai cerita yang berbeda-beda. Dan harus diakuin penggambaran karakternya kuat banget.

Tapi... Secara kesuluruhan aku kecewa dengan jalan ceritanya. Nggak sesuai harapan. Dimana kedatangan tokoh Randy yang nogol dipertengahan cerita mampu mendominasi kehidupan Ara. Bahkan mampu mendominasi isi novel. Dan yang menyebalkan, sejak ada Randy, nama Dion susah banget muncul di halaman novel ini. Si penulis rupanya lupa bahwa dia terlalu me-manuver alur cerita. Hingga menyebabkan aku selaku pembaca kecewa. K-E-C-E-W-A-B-E-R-A-T!!! 

Kecewa karena sosok Dion lama-kelamaan jadi sosok garing, bukan sosok charming yang rata-rata ditawarkan banyak novel kalau tokoh cowoknya digambarkan dingin lalu cair gara-gara tokoh cewek yang cerewet abis. Yap, aku terlalu banyak berharap dengan tokoh Dion. Dan yang kedua, aku kecewa karena setelah menutup novel aku malah berharap lebih dengan tokok Randy yang brengsek. Catat, berharap bukan terpikat. Lagi-lagi penulis nggak konsisten dengan karakter Randy. Disini dia harusnya jadi tokoh yang jahat tapi mengapa oh mengapa dia malah jatuh cinta beneran sama Ara!!! Terusss Dion gimanaaaa????

Dan mau tau feelingku setelah membaca novel ini? Ini-novel-pasti-ada-sekuelnya!!! Atau kalau nggak ada, ya harus diusahain biar dibuatin sekuelnya. Karena ya itu tadi. Ending novel ini rada ngegantung. Apalagi dihalaman terakhir Randy mempunyai kekuasaan untuk menutup di epilog! Kalau dugaan ku bener, kalau ada lanjutannya (mudah-mudahan ada), tokoh Randy akan menjadi pemain utama. Lead actor gitu deh. Feelingku sih bilang Randy-Ara, Monik-Dion, dan Kevin-Kimi. Duh, pasangan yang terakhir bener-bener yang aku nantikan kisah selanjutannya. Semoga oh semoga Kevin mau nunggu Kimi. Untuk Ara, whatever you will be deh! Nggak ngurus gue.

Overall, aku kasi novel ini 4 bintang. Dari segi cerita yang sedikit mengecewakan karena ada tragedi me-manuver tokoh utama harusnya sih 3 bintang. Tapi satu tambahan bintang karena gaya penulisan novel ini asyik dan nggak ngebosenin. Karena ada beberapa novel yang punya plot cerita yang bagus tapi gayanya bercerita kadang bikin sakit kepala. Untuk bikin pembaca secara konstan membuka tiap halaman tidak lah mudah, jadi perlu dihargai. Dan yang terakhir, chemistry Ara-Dion atau Ara-Randy emang kacau balau, tapi chemistry Kevin-Monik dapet banget cuy! Setelah kecewa dengan perkembangan Dion, tanpa sadar aku lebih seneng ngikutin kisah Kevin dan Monik yang sweet banget. (rai-ina)

P.S : Hey!! Aku udah bisa bikin resensi lagi. Tapi besok udah harus balik ke diklat. Jadi harus say good bye lagi sama blogku. Padahal aku udah baca banyak novel baru. Salah satunya novel terbaru aliaZalea "Dirty Little Secret"
What?? Iya. 
Serious?? Ya iya lah.

Hug,
Rai-Ina



2 komentar:

Anonim mengatakan...

Hai, ini Rosi, terima kasih sudah baca Secret Love ya... aku senang dikaw menyukai buku ini, walaupun kecewa dengan jalan ceritanya. Editornya memang sudah minta buku ini dibuatkan sekuelnya... ;p Anyway, terima kasih ya... dan terima kasih juga resensinya. Sukaaaa... :)

Rai Inamas Leoni mengatakan...

Halo mbak Rosi, makasi udah mau mampir kesini. Aduh jadi malu nih sama resensinya yang agak-agak frontal. hehe
Rasanya aku mencium keberadaan sekuel yang sedang diproses nih...

Posting Komentar

Terima kasih telah berkunjung ke blog ini.
Setelah membaca mohon tinggalkan pesan pada kolom komentar.
Salam. ^^

 
Copyright (c) 2010 My Dream is My Life. Design by Wordpress Themes.

Themes Lovers, Download Blogger Templates And Blogger Templates.